Kelompok 4 :
Ø
Chika Apriana Widyanigsih
Ø
Juliana Bely
Ø
M. Yasin
Ø
Putri Nursadrina Fildzasari
Ø
Rizky Mulana Dihardja
Ø
Sri Ratna Febrianti
Ø
Tri Indah Nurhayati
Ø
Valdishendy
Vereira
Ø
Yusdiyan Gusnandi Nugraha
Pengaruh Penyebaran Islam di Bidang Politik
Seperti yang kita tahu, penyebaran budaya Islam di Indonesia
berlangsung secara damai. Islam berkembang lewat perantaraan bahasa Arab. Pada
perkembangannya, terjadi proses saling pengaruh antara Islam yang sudah
terakulturasi dengan budaya lokal dengan Islam yang baru masuk dari wilayah
Timur Tengah. Maka dari itu pengaruh penyebaran Islam di bidang Politik antara
lain :
q Sistem
pemerintahan masih berbentuk kerajaan tetapi namanya berubah menjadi
Kesultanan.
q Raja
berganti gelar Menjadi Sultan
q Para
Pemimpinnya di sebut Khalifah
q Agama Islam dalam waktu yang relatif
cepat, ternyata agama Islam dapat diterima dengan baik oleh sebagian besar
lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat jelata hingga raja-raja.
Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke-6 H (abad ke 12 M) dan
tahun-tahun selanjutnya, berhasil menjadi kekuatan muslim Indonesia yang
ditakuti dan diperhitungkan. Masuknya pengaruh Islam di Indonesia memberikan
dampak dalam berbagai kehidupan masyarkat Indonesia apabila diperhatikan, maka
terlihat bahwa perkembangan agama Islam di Indonesia memberikan pengaruh hingga
saat sekarang dan itu tidak lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Adapun pengaruh yang dapat terlihat akibat perkembangan agama Islam di
Indonesia sebagai berikut :
a. Bidang Sosial Politik Dalam bidang sosial
politik, perkembangan agama Islam membuat letak geografis kota-kota yang mejadi
pusat kerajaan berada diwilayah atau muara sungai yang besar seperti Samudera
Pasai, Pidie, Aeh, Demak, Banten, Ternate, Goa dan Makasar merupakan pusat
kerajaan yang bercorak maritim.
Dengan demikian, masyarakatnya lebih
menggantungkan kehidupan pada perdagangan sementara untuk kekuatan militernya dititikberatkan
pada angkatan laut. Dari segi tata kota, umumnya ota-kota di atas terdiri dari
tempat peribadatan (masjid), pasar, tempat tinggal penguasa (kraton) serta
perkampungan penduduk. Perkampungan penduduk itu sendiri terbagi berdasarkan
status social ekonomi, keagamaan, kekuasaan dalam pemerintahan. Umumnya,
perkampungan untuk pedagang asing ditentukan oleh penguasa kota. Adapun
perkampungan-perkampungan yang ada diberi nama berdasarkan fungsi dalam
pemerintahan. Dalam kehidupan pendudukan, masyarakat kota-kota kerjaan Islam
itu terbagi juga dalam stratifikasi, yaitu sebagai berikut
n 1. Golongan raja dan keluarga.
Mereka ini adalah golongan penguasa. Umumnya, para penguasa Islam ini
menggunakan gelar sultan. Gelar sultan sendiri dipakai untuk pertama kali di
Indonesia oleh Sultan Malik As-Saleh.
n 2. Golongan elit, yaitu kelompok
lapisan atas. Mereka ini terdiri atas golongan tentara, ulama dan para
saudagar. Dalam golongan ini, kaum ulama merupakan kelompok yang menempati
peran yang sangat penting. Di antara mereka terdapat orang-orang yang dianggap
wali yang menjadi penasehat para sultan.
n 3. Golongan orang kebanyakan. Mereka
ini merupakan lapisan masyarakat yang terbesar. Golongan ini dalam masyarakat
Jawa disebut wong cilik. Mereka terdiri atas para pedagang, petani, tukang,
nelayan serta pejabat rendahan.
n 4. Golongan budak. Mereka ini
umumnya berkerja di lingkungan istana maupun bangsawan. Umumnya mereka berkerja
di lingkungan ini karena mereka tidak mampu mebayar hutang dan tawanan perang.
Dalam system birokrasi pemerintahan Islam, seorang pemimpin Negara juga
merangkap sebagai pemimpin agama.
Pengaruh
Penyebaran Islam di Bidang Sosial dan Budaya
Hindu Budha lebih dulu masuk di Nusantara daripada Islam,
namun dengan mudahnya Islam dapat masuk dan membaur di antara masyarakat
Indonesia. Hal ini di karena kan Islam masuk secara damai, sehingga kaum
Pribumi dengan mudahnya dapat menerima ajara Islam. Akan tetapi karena
Kebudayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia begitu kuat ,maka berkembangnya
kebudayaan islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada.
Hingga terjadilah Akulturasi Budaya, antara kebudayaan Pra-Islam dengan
Kebudayaan Islam.
n Contoh
Pengaruh Islam di bidang sosial dan budaya:
1. Seni
Bangunan
Seni dan arsitektur bangunan islam di Indonesia sangatlah
unik dan akulturatif. Seni bangunan yang merupakan ciri khas Islam adalah
Masjid dengan menaranya,dan Makam.
Ø Masjid
merupakan tempat ibadah bagi orang-orang yang beragama islam. Bangunan masjid
merupakan contoh akulturasi antara kebudayaan islam dan kebudayaan nenek
moyang. Oleh sebab itu masjid yang berada di indonesia berbeda dengan masjid
yang berada di negara lain. Contohnya adalah bentuk nya yang menyerupai
bangunan candi,yang merupakan budaya nenek moyang. Selain itu masjid di
indonesia jarang yang memiliki menara sebagai tempat mengumandangkan adzan, hal
ini karena di gantikan oleh bedhug atau kentongan sebagai pertanda waktu
sholat, baru kemudian adzan di kumandangkan.
Ø Makam adalah
adalah lokasi dikebumikannya jasad seseorang pasca meninggal dunia. Setelah
pengaruh Islam, makam seorang berpengaruh tidak lagi diwujudkan ke dalam bentuk
candi melainkan sekadar cungkup. Lokasi tubuh dikebumikan ini ditandai pula
batu nisan. Nisan merupakan bentuk penerapan Islam di Indonesia. Nisan
Indonesia bukan sekadar batu, melainkan terdapat ukiran penanda siapa orang
yang dikebumikan.
2. Aksara
dan Seni Sastra
Dalam
aksara Islam terkenal dengan tulisan kaligrafi arab bahkan tulisan kaligrafi di
abadikan dalam seni ukir. Dan dalam seni sastra, islam meninggalkan beberapa
jenis sastra,antara lain:
Ø Hikayat
adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng,yang ditulis
dalam bentuk karangan atau prosa. Contohnya: Hikayat Iskandar
Zulkarnain,Hikayat si Miskin,Hikayat 1001 Malam.
Ø Babad
hampir sama dengan hikayat. Penulisannya seperti penulisan sejarah tapi
berdasarkan fakta. Jadi isinya campuran antara fakta sejarah, mitos, dan
kepercayaan. Contohnya : babad Tanah Jawi,Babad Cirebon,Babad Mataram dan Babad
surakarta.
Ø Syair
berasal dari perkataan arab, untuk menamakan karya sastra yang berupa
sajak-sajak yang terdiri atas
empat baris setiap baitnya. Contohnya : Syair Sang Tua.
Ø Suluk
merupakan karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan tasawufnya.
Contohnya : Suluk sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk malang sumirang.
3. Kesenian
Ø Seudati
merupakan tarian dari Aceh yang di bawakan oleh delapan orang dengan melantunkan syair yang isinya
Sholawat Nabi. Kata Seudati berasal dari kata Syaidati yang artinya permainan
orang-orang besar.
Ø Wayang
pertunjukan wayang sudah ada dejak zaman Hindu-Budha ,akan tetapi pada zaman
islam kesenian ini terus di kembangkan sebagai sarana untuk berdakwah. Kemudian
dari cerita Amir Hamzah muncullhah Wayang Golek.
Ø Permainan
Debus merupakan tarian yang pada puncak acara, para penari menusukan benda
tajam ketubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini di awali dengan pembacaan
ayat-ayat dalam Al-Quran dan Sholawat Nabi.
Ø Selain
contoh diatas, masih terdapat bentuk lain dari akulturasi kebudayaan pra-Islam
dengan kebudayaan Islam, yang masih di terapkan dalam masyarakat Indonesia
sampai sekarang, antara lain sebagai berikut :
Ø Sungkeman.
Kebiasaan ini berasal dari pulau Jawa yang umumnya dilakukan pada saat Hari
Raya dan pada upacara pernikahan, tetapi kadang kala dilakukan juga setiap kali
bertemu.
Ø Tabot
atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang
kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein bin Ali
bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang
Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Ø Maulid
Nabi adalah kenduri yang dilakukan dalam rangka memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuoooooooooooooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
BalasHapushhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhoooooooooooooooooooooooooooouuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
HapusKurang dibagian keseniannya
BalasHapus